Selasa, 04 September 2012

HIJAB JIWAMU DENGAN SABAR DAN TAWAKAL


Oleh Ustadz Mashuda

Saudaraku, kesabaran itu ibarat perisai bagi para pemilik jiwa yang salalu kusut dengan masalah dan bagi para pemilik hati yang selalu basah. Tidak ada seorang hamba yang lebih Allah cintai kecuali terhadap orang-orang yang mampu menyelimuti dirinya dengan baju kesabaran.
Lalu mengapa kita sangat dianjurkan untuk memiliki sifat sabar? karena sifat ini hanya bisa dilakukan oleh orang yang super, yang tidak memperlihatkan kesabarannya hanya dengan bahasa tubuhnya, tapi juga dengan keikhlasan hatinya. Terkadang orang berpikir sabar itu adalah  diam, menahan kemarahan yang ingin dikeluarkan, menahan emosi yang ingin di demonstrasikan, dan menahan hati ketika keadaan kita di keroyoki dengan bancet-bancet tak bermoral. Padahal makna hakikat sabar itu sendiri adalah “Menahan diri dari keburukan yang di bisikan syetan dalam hati,dan mendhahirkannya dengan ikhlas dan disempurnakan dengan tawakal kepada Allah.
Hakikatnya, seorang mukmin harus berusaha menjadikan dirinya menjadi orang yang sabar sebagai bentuk pengabdiannya kepada Allah. Berusaha dan berusaha dengan suja’ah untuk mencapai kedudukan yang paling indah disisiNya. Bukankah Allah telah memberikan fursoh (kesempatan) untuk menjadikan diri kita sebagai hamba yang paling sempurna (insan kamil), yang ketika matinya, malaikat telah siap membawanya dengan kibaran sayap ke firdaus, maskanu lirrahah (tempat peristirahatan) terindah dan untuk menyempurnakan diri kita ini tiada lain dengan sabar dan tawakal.
Ketika kita dihadapkan pada tantangan kehidupan yang bertebaran di setiap kita melangkah,ketika kita di dicemoohkan oleh orang-orang disekitar kita, sampai hati remukpun tentu tidak akan mempunyai atsar (bekas) di dalam jiwanya kalau kita menghijabnya dengan sabar dan tawakal. Meskipun kita hanya seonggok daging yang dla’if untuk menghadapi tatanan kehidupan. Tapi justru dengan sabar dan tawakal itulah kita diajarkan banyak hal, dan dengan kepahitan itu sendiri dapat menguras dosa dan meningkatkan derajat. Karena Allah berfirman
Bertakwalah kamu maka Allah akan memberikan pengetahuan kepadamu”
Dan dalam ayat lain Allah berfirman
“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Sungguh Allah beserta orang-orang yang sabar”
Sabar terbagi dalam 2 bagian, yaitu Sabar dalam menghadapi musibah atau cobaan dan  Sabar dalam menghindari maksiat. Ingatlah kawan, Allah telah mengizinkan syaithan untuk mengganggu dan merusak manusia sampai hari kiamat dan tahukan apa syaithan itu? Yaitu yang selalu membisikan sesuatu di dalam dada kita untuk melakukan perbuatan ma’asyi (maksiat). Karena tidak ada kebahagiaan terbesar bagi syaithan selain melihat hamba-hamba Allah menjadi para mujrimin(pendosa) yang akan menemaninya didalam neraka, tempat serendah-rendahnya kita kembali(wallahu a’lam).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar